3 dari 21 Kantong Jenazah Tak Berisi Korban Sukhoi

Jakarta Hingga siang ini, RS Polri telah menerima 21 kantong jenazah yang dikirim dari lokasi jatuhnya Sukhoi SuperJet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 3 dari 21 kantong jenazah tersebut tidak berisi jenazah, melainkan berisi benda-benda milik penumpang.

"Sampai siang ini DVI sudah menerima 21 kantong dari TKP terdiri atas 18 kantong jenazah dan 3 kantong yang berisi properti seperti pakaian, perhiasan, ID card, dan lain-lain," ujar Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri, Brigjen Pol Mussadeq Ishaq, di RS Polri DR Soekanto, Kramat Jati, Jakarta, Minggu (13/5/2012).

Untuk proses identifikasi jenazah para korban, Rusia mengirimkan tim forensik untuk membantu. Profesor Ivanov yang ditengarai sebagai pakar DNA terbaik di Rusia pun turut dilibatkan. Indonesia pun berterima kasih atas peran serta Rusia.

Indonesia sendiri juga punya pakar-pakar forensik dengan kemampuan yang tak perlu diragukan lagi. Dengan bergabungnya orang-orang hebat, diharapkan identifikasi jenazah dapat berjalan cepat.

"Indonesia sudah punya kemampuan pakar forensik yang setara dunia. Kita sama mempunyai SOP yang sama dan pengalaman lebih banyak. Jadi dalam bidang DNA kita sudah sangat maju. Tapi sahabat kita punya pengalaman lain," sambung Mussadeq.

Pakar-pakar forensik dari kedua negara akan bersinergi sehingga dapat saling berbagi demi kelancaran dan cepatnya proses identifikasi.

"Jumlah ahli forensik ada 6 tim. Sahabat dari Rusia masuk dalam tim 3 jadi bekerja dalam sistem kita, termasuk dalam SOP internasional," terang Mussadeq.

0 komentar :

Posting Komentar