Polisi: Ledakan Bom di Maluku Tengah Cuma Provokasi Jelang Pilkada


Jakarta Bom rakitan yang meledak di 3 lokasi di Maluku Tengah dinilai hanya sebuah bentuk provokasi. Karena saat ini Maluku Tengah akan menggelar Pilkada putaran kedua.

"Kebetulan di Maluku Tengah ini akan dilaksanakan pilkada putaran kedua. Jadi itu provokasi," kata Kabid Humas Polda Maluku AKBP Johanis Huwae saat dihubungi detikcom, Kamis (17/5/2012).

Johanis mengatakan pilkada putaran kedua rencananya akan digelar pada tanggal 23 Mei. Namun dari dua pasangan calon tidak sepaham dengan rencana tersebut.

"Ada salah satu kandidat maunya nanti diadakan setelah MTQ selesai. Tapi yang satu lagi maunya sebelum MTQ," ujarnya.

Menurut Johanis, bom rakitan itu sengaja diledakkan untuk memprovokasi masyarakat agar berkumpul dan bentrok. Namun masyarakat Maluku Tengah sudah tak mau terpengaruhi lagi dengan provokasi-provokasi yang berakhir chaos.

"Kita masyarakat Ambon khususnya Maluku Tengah sudah sadar tentang hal itu. Kita tidak mau lagi orang luar mengganggu dan menggoyang kita," jelasnya.

Karena itu, lanjut Johanis, situasi Maluku Tengah pasca ledakan tersebut masih kondusif dan aman. Polisi dan TNI tengah bersiap-siap dalam pengamanan Pilkada putaran kedua nanti.

"Semuanya kondusif dan aman. Seluruhnya nanti dikerahkan untuk pelaksanaan Pilkada. Ada Brimob, dari TNI. Kita maunya situasi aman terus," ungkapnya.

Sebelumnya sekitar pukul 07.00 WIB, Kamis (17/5), bom rakitan meledak di 3 tempat di Maluku Tengah. Tiga tempat tersebut yakni depan rumah Ketua PKS Maluku Tengah, depan rumah Bupati Maluku Tengah, dan di depan kantor DPRD. Tidak ada korban jiwa atau pun korban luka akibat kejadian ini.

0 komentar :

Posting Komentar