Biang Kerusuhan di Lapas Kerobokan
Ditemui di lokasi, Kapolda Bali mengatakan, ia menemui empat perwakilan narapidana. Mereka menyampaikan aspirasinya dan alasan melakukan pembakaran tersebut.
"Salah satunya mereka minta keadilan dan tidak ada lagi diskriminasi," kata Kapolda Bali. Ia memberi contoh, soal izin berobat. Sejumlah napi merasa mendapat perlakukan yang tidak sama dengan napi lainnya.
Selain itu, para napi juga mengeluhkan kapasitas Lapas Kerobokan yang sudah tidak memadai. Menurut mereka, kondisi lapas tidak manusiawi karena diisi sekitar 1.000 narapidana yang melebihi kuota seharusnya 300 narapidana.
Sementara itu, menurut Wakapolda Bali Brigjen I Ketut Untung Yoga Ana, informasi sementara pembakaran merupakan buntut kerusuhan di dalam lapas pada Minggu sore yang menyebabkan satu orang tertusuk. Korban tidak puas karena pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk tidak ditemukan, padahal kabarnya diperoleh dari kantor lapas.
Saat mengamankan, tiga orang terpaksa ditembak aparat dengan peluru karet karena melawan. Polisi juga mengamankan 10 senjata laras panjang, dua senjata laras pendek, dan lebih dari tiga dus amunisi. Namun, Kapolda menyatakan senjata-senjata tersebut sengaja diamankan dari dalam gudang penyimpanan yang sempat terbakar bukan disita dari para napi.
Setelah mendengar aspirasi dari para napi dan memastikan situasi kondusif, seluruh pasukan kepolisian ditarik. Pengamanan diserahkan kembali kepada pihak lapas.
Seperti diberitakan sebelumnya, para napi di Lapas Kerobokan mengamuk dan membakar lapas pada Rabu sekitar pukul 00.00 Wita. Aparat kepolisian dibantu TNI langsung terjun ke lokasi untuk melakukan pengamanan. Tiga mobil pemadam kebakaran dan dua water canon dikerahkan untuk memadamkan api. Lebih dari tiga jam si jago merah baru bisa dijinakkan, dan polisi langsung mensterilkan lokasi dengan memasang garis polisi di area lapas.Polisi baru menyerbu masuk ke dalam lapas untuk mengendalikan situasi pukul 06.50 WITA.
Categories
:
Berita
0 komentar :
Posting Komentar